sepercik renungan

mari dengarkan suara hati...


Salah satu tanda akhir zaman yang akhir-akhir ini cukup menyedot perhatian adalah kehadiran seorang bernama Sai Baba, dia lahir dan tinggal di Desa Nilayam Puthaparti, wilayah timur Khurasan, tepatnya India Selatan.


Benarkah dia Dajjal sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah saw dalam haditsnya? Ada dua hadits yang menyebutkan hal ini;
pertama, hadits yang diriwayatkan dari Abu Bakar as-Shiddiq, ia berkata: "Rasulullah saw bersabda kepada kami, Dajjal akan keluar dari bumi ini dibagian timur bernama Khurasan (Jamiu at Tirmidzi)".
Kedua, sabda Rasulullah saw, "Ketahuilah, bahwa dia berada di laut Syam atau laut Yaman". Oh tidak, bahkan ia akan datang dari arah timur. Apa itu dari arah timur… dan Beliau berisyarat dengan tangannya menunjuk ke arah timur (Shahih Muslim).

Hal yang cukup mengejutkan, sudah ribuan muslimin yang terjebak pada fitnah lelaki yang tertuduh sebagai Dajjal ini. Dan sudah lebih dari puluhan juta manusia dari berbagai suku bangsa dan agama yang masuk dalam tipu dayanya. Laki-laki ini bagai medan magnet raksasa yang mampu menyedot perhatian seluruh manusia dari berbagai negara. Mereka datang untuk memohon berkah dan karamah darinya. Dan lebih parah lagi, mereka yang datang menemuinya semakin yakin bahwa tokoh tersebut adalah Tuhan yang dijanjikan muncul di akhir zaman.

Dialah Begawan Shri Satya Sai Baba Sang Avatar, seorang lelaki kribo yang tinggal di wilayah timur Khurasan, tepatnya India Selatan. Desa Nilayam Putthaparti. Laki-laki itu memiliki kemampuan menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang lumpuh dan buta, bahkan mampu menurunkan hujan dan mengeluarkan tepung dari tangannya. Ia juga mampu berjalan melintasi belahan bumi dalam sekejap, menciptakan patung emas, merubah besi menjadi emas, dan banyak lagi berbagai fitnah yang ditunjukkan oleh Sai Baba kepada ribuan orang – bahkan – jutaan yang datang dari berbagai suku bangsa dan agama. Maka sudah saatnya bagi setiap muslim untuk mengetahui masalah ini, agar dirinya tidak menjadi korban berikutnya dari fitnah Sai Baba ini.

Sosok mahluk yang dengan sengaja memporak porandakan isi dunia berikut penghuni yang ada di dalamnya. Di tengah ketidakberdayaan umat manusia menghadapi fitnah Dajjal, dalam banyak riwayat, kelak muncul Imam Mahdi yang akan menghancurkannya.

Imam Mahdi inilah yang nantinya akan menjadi sosok penyelamat umat manusia dari keganasan fitnah Dajjal. Di antara hadist-hadist yang menerangkan akan kedatangan Dajjal di antaranya adalah : “Rasulullah saw bersabda kepada kami, Dajjal akan keluar dari bumi ini di bagian timur bernama Khurasan.” ( Jamiu at Tirmidzi)

Sementara Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda : “Hari kiamat tidak akan datang hingga datang 30 Dajjal (pendusta) muncul, mereka semua berdusta tentang Allah dan Rasul-Nya.” “Dajjal adalah seorang laki-laki gemuk, berkulit merah dan berambut keriting.” ( HR. Bukhari dan Muslim) “Di awal kemunculannya, Dajjal berkata : Aku adalah nabi padahal tidak ada nabi setelahku. Kemudian ia memuji dirinya sambil berkata, Aku adalah Rabb kalian, padahal kalian tidak dapat melihat Rabb kalian sehingga kalian mati.” ( HR. Ibnu Majah)

Baru-baru ini dunia di kagetkan oleh sosok seorang yang bernama Sai Baba. Laki-laki ini memiliki gelar Sri Baghawan Sathya Sai Baba. Sai Baba mempunyai beberapa kemiripan dengan Dajjal seperti yang di riwayatkan oleh banyak hadist. Sai Bab lahir dan tinggal di sebuah Desa yang bernama Nilayam Puthaparti, wilayah timur Khurasan tepatnya di India Selatan.

Yang menarik dari laki-laki ini adalah karena saat ini dia sudah memiliki puluhan juta pengikut yang datang dari berbagai suku bangsa dan agama dari seluruh belahan dunia. Bahkan Sai Baba sudah memiliki organisasasi untuk para pengikutnya yang bernama “Sri Sathya Sai” di 167 Negara di dunia.

Dan konon banyak juga orang Indonesia yang telah menjadi pengikutnya. Sai Baba sekarang juga sedang membangun proyek pengairan di daerah kering di NTT.

Inilah kesamaan-kesamaan yang di miliki antara Dajjal dan Sai Baba berdasarkan hadist dan riwayat mengenainya :

1. Dajjal adalah seorang laki-laki yang berpostur pendek, gempal, berambut kribo dan berkaki bengkok (agak pengkor). Sai Baba juga seorang yang berpostur pendek dan berambut kribo.

2. Dajjal mempunyai pengikut yang sangat banyak, bahkan di akhir zaman nanti banyak manusia yang berangan-angan untuk berjumpa dengan Dajjal. Sai Baba memiliki pengiku yang jumlahnya puluhan juta manusia dari berbagai macam suku, bangsa, negara dan agama.

3. Dajjal memiliki kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan kecepatannya seperti hujan badai atau secepat awan yang di tiup angin kencang. Sai Baba memiliki kemampuan berjalan menjelajahi bumi dalam hitungan kejapan mata.

4. Dajjal memiliki mata yang buta. Sai Baba pernah mengalami kebutaan di waktu muda kemudian sembuh kembali.

5. Dajjal datang dan bersama ada gunung roti dan sungai air. Sai Baba memiliki kemampuan mengeluarkan vibhuti (tepung suci) dari udara melalui tangannya.

6. Dajjal mampu mengidupkan orang mati dan menyembuhkan orang sakit. Sai Baba memiliki kemampuan menghidupkan orang mati juga menyembuhkan penyakit kanker.

7. Dajjal dapat menurunkan hujan. Sai Baba memiliki kemampuan menurunkan hujan dan mendatangkan air untuk irigasi.

8. Dajjal bisa mengeluarkan perbendaharaan (perhiasan dan harta) dari bangunan yang roboh, lalu perbendaharaan itu akan mengikuti ratunya. Sai Baba mampu menciptakan patung emas, kalung emas, injil mini dan berbagai medali berlafadz ALLAH dalam sekejap.

9. Dajjal akan membunuh seseorang dan menghidupkannya kembali. Sai Baba bisa menghidupkan orang yang sudah meninggal dunia.

10. Dajjal bisa berpindah raga dan tempat dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Sai Baba bisa berpindah dari satu jasad ke jasad lainnya yang merupakan bentuk reinkarnasi dirinya.

11. Dajjal bisa membesarkan tubuhnya. Sai Baba memiliki kemampuan berjalan di udara dan membuat kemukjizatan pada sebuah pesawat.

12. Dajjal biasa keluar masuk pasar dan makan. Sai Baba juga manusia biasa yang makan dan minum sebagaimana manusia lainnya, ia juga biasa berjalan ke pasar, rumah sakit, proyek irigasi dan tempat lain yang biasa dikunjungi manusia.

13. Dajjal bisa memerintahkan bumi untuk mengeluarkan tumbuh-tumbuhan dan air. Sai Baba bisa mengeluarkan air dengan hentakan kakinya.

14. Dajjal tidak memiliki anak. Sai Baba mandul, ia tidak beranak dan tidak berkeluarga (tidak menikah).

15. Dajjal memimpin orang Yahudi. Sai Baba memiliki misi menyebarkan teologi zionis.

16. Dajjal muncul di jaman pertikaian. Sai Baba mengklaim bahwa ia datang dari masa banyak pertikaian dan persengketaan, dan kedatangannya untuk menegakan kebenaran dan membinasakan kejahatan.

17. Dajjal akan muncul dengan mengaku sebagai orang bijak/baik, sehingga banyak sekali orang yang tertarik untuk mengikutinya. Sai Baba mengaku sebagai orang yang bijak yang membawa misi perdamaian, cinta kasih, menghapuskan segala persengketaan dengan bijaksana.

18. Dajjal akan muncul sebagai nabi. Sai Baba memposisikan dirinya sebagai nabi kepada pengikut-pengikutnya.

19. Dajjal akan menggunakan nama Al-Masih. Sai Baba mengaku akan menjelma sebagai Al-Masih setelah tahun 2020.

20. Dajjal akan mengaku sebagai Tuhan. Sai Baba mengklaim bahwa dirinya adalah Avatar (Tuhan) penguasa alam semesta.

21. Dajjal akan mendakwahkan agama Allah dalam banyak majelis. Sai Baba banyak berbicara tentang Islam, Al-Qur’an dan keharusan memahaminya.

Jika salah seorang di antara kalian telah menyelesaikan bacaan tasyahhud akhirnya hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari empat hal. Hendaknya ia berkata:” Ya Allah, aku memohon perlindungan pada-MU dari siksa Neraka Jahanam, adzab kubur, fitnah (cobaan) hidup dan mati serta dari keburukan fitnah Dajjal.”

Apakah dia benar dajjal yang akan menandakan akan akhirnya kehidupan??

Allahu 'alam.. (dikutip dar berbagai sumber)

Kebaikan dan kesuksesan seseorang di dunia ini, tidak ditakar dengan seberapa panjang umurnya, tapi lebih kepada prestasi-prestasi amal berbobot yang dikerjakan dalam durasi umur yang menjadi miliknya.


Apalah gunanya jika diberikan jatah umur hidup puluhan bahkan ratusan tahun, tapi nilai amal shalihnya nyaris tidak ada. Tapi, betapa indahnya jika umur,walaupun tidak terlalu panjang namun nilainya sama dengan ratusan bahkan ribuan tahun karena sarat dengan kebaikan.

Berapapun umur, pasti suatu saat akan berujung pada ketiadaan alias kematian. Jika kematian adalah sebuah kosa kata yang paling ditakuti oleh semua orang, maka tidak demikian bagi orang-orang shaleh. Bagi mereka, kematian adalah kepulangan yang selalu dirindukan. Kerinduan untuk bertemu dengan sang kekasih, Rabb-nya. Kalaupun mereka takut, itupun ketakutan yang wajar, karena kematian memang mengerikan, tidak ada yang selamat dari kengeriannya.

Tapi itulah masalahnya, banyak manusia yang melupakan kepulangan yang sebenarnya. Menganggap dunia sebagai negeri kekal, dan yang kekal berupa akhirat dianggap tidak pernah ada dalam kamus kehidupannya.

Padahal, dunia ini, selalu mengajarkan kita akan kerinduan-kerinduan dan kepulangan-kepulangan kecil: pulang ke rumah, pulang ke kampung halaman, rindu berjumpa anak dan pasangan [suami/istri], rindu berjumpa ibu dan sanak saudara. Pulang-pulang kecil itu sebenarnya sebagai pengantar dan pendahuluan sebelum kita menjalani kepulangan besar, yaitu kembali kepada Allah. Kembali kepada negeri keabadian.

Negeri abadi itu semakin lama semakin dekat. Hanya ada garis tipis yang membatasi kita dengan negeri itu. Negeri ini adalah negeri kepastian, negeri yang akan menjadi panggung kehidupan untuk selama-lamanya...

Oleh karena negeri keabadian adalah sesuatu yang pasti, maka pertanyaan yang semestinya harus terngiang-ngiang dalam gendang telinga kita adalah "Di usia kita yang entah berapa, sejauh mana kita telah menempuh jalan dan seberapa banyak kita telah menabung bekal untuk hari yang pasti itu?" Ini bukan soal dimensi usia, dimana seseorang mengurutkan zaman produktivitasnya ke dalam fase yang tidak jelas; kecil bermain, muda foya-foya, lalu tua bertaubat dari dosa. Sekali lagi bukan itu.

Hidup ini hanyalah perlombaan. Perlombaan mengejar mutu dan adu cepat, dan beginilah semestinya orang-orang beriman berjalan. Betapa hidup ini hanya sekali datang, sesudah itu secepatnya pergi. Bahkan, alangkah cepatnya menghilang. Pagi datang dan segera saja disapu siang. Sore memburu dan tiba-tiba dilipat malam. Hari-hari berjalan. Terkadang terasa membosankan dan terkadang bahkan tidak bersahabat. Rutinitas berjalan dengan ritme yang beku. Jika hidup seperti itu, kemanakah kita menatap? Kemana kita hendak menuju? Yang jelas, arah hidup orang-orang mukmin sudah jelas. Bahkan sangat jelas. Yaiu negeri keabadian yang berupa surga...


Dari pengantar Pustaka Al-Kautsar
Tamasya ke Negeri Akirat

Diantara malam-malam Ramadhan ada satu malam yang disebut dengan malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang terkenal karena keberkahannya yang besar. Al-Qur'an telah menyatakan tentang keberkahan dan keutamaannya lebih besar dari seribu bulan, bermakna bahwa malam tersebut lebih berharga daripada delapan puluh tiga tahun empat bulan. Betapa beruntungnya seseorang yang dapat memperoleh kesempatan untuk benar-benar beribadah pada malam tersebut, karena berarti dia telah mendapatkan pahala beribadat selama delapan puluh tiga tahun empat bulan dan bahkan lebih banyak dari itu. Sesungguhnya malam tersebut adalah suatu karunia dan rahmat yang besar bagi umat manusia.


Berkenaan dengan malam tersebut, dalam kitb Durrul Mantsur ada sebuah hadist yang diriwayatkan dari Anas ra., bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Lailatul Qadar telah dikaruniakan kepada umat ini (umatku) yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya."

Mengenai alasan dikaruniakannya malam Lailatul Qadar, terdapat beberapa pendapat. Salah satu yang dikemukakan adalah bahwa Rasulullah pernah merenung keadaan umur umat-umat terdahulu yang jauh lebih panjang jika dibandingkan umur umatnya. Beliaupun merasa sedih, karena dengan umur yang lebih pendek berarti kesempatan untuk mendapatkan pahala dari beribadah menjadi lebih sedikit. Oleh karena itu Allah dengan kasih sayang-Nya yang tiada terhingga kemudian menganugerahkan malam Lailatul Qadar kepada umat ini.

Maka, marilah kita berlomba untuk mendapatkan berkah dari malam Lailatul Qadar ini dengan memperbanyak amal ibadah, terutama di hari-hari akhir bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, sehingga kita mendapatkan berkah dari malam Lailatul Qadar.

(Sumber: Kitab Fadhail Amal, dari Syaikhul Hadist Maulana Muhammad Zakariyya Al Khandalawi rah.a. )

Dari Abu Hurairah ra., Nabi Muhammad saw. bersabda, "Apabila seseorang meninggal dunia, maka pahala amalnya akan terputus kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, anak shalih yang mendoakan orang tuanya." (Muslim; Misykat)


Kehidupan dunia ini tidak lebih sekedar mimpi saja, sekedar kesenangan yang menipu. Kita tidak pernah tahu, kapankah maut akan datang dan kita mesti meninggalkan dunia ini untuk pergi ke suatu tempat yang kekal. Sudahkan kita menyiapkan bekal untuk menyambutnya?

Rasulullah saw. bersabda, "Tuhanku telah menawarkan kepadaku dengan menukar bukit-bukit di Mekkah menjadi emas. Tetapi aku mengatakan kepada-Nya, "Ya Allah, aku lebih suka makan sehari dan lapar pada hari berikutnya. Jika aku dalam keadaan lapar, maka aku dapat mengingat-Mu dan jika aku dalam keadaan kenyang, maka akupun dapat memuji-Mu serta bersyukur atas nikmat-nikmat-Mu."

Dari Ibnu Umar ra., Rasulullah saw. bersabda,"Tidak dibenarkan hasad (iri hati), kecuali terhadap dua orang: seseorang yang dikaruniai oleh Allah (kemampuan menghafal/membaca) Al-Qur'an, lalu ia membacanya pada waktu malam dan siang, dan seseorang yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia menginfakkannya pada waktu malam dan siang." (Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i)